KOMISI VII BERHARAP PEMBANGUNAN PLTA KERINCI DAPAT PENUHI KEKURANGAN LISTRIK DI JAMBI
Komisi VII DPR RI berharap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kabupaten Kerinci dapat memenuhi ketersediaan energi listrik di Provinsi Jambi. Kondisi saat ini, ketersediaan listrik di provinsi ini masih belum terpenuhi secara maksimal.
Harapan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi VII DPR Achmad Farial saat pertemuan dengan Gubernur Jambi dan jajarannya, dalam rangkaian kunjungan kerja Komisi VII ke provinsi ini, Senin (1/11) di rumah dinas Gubernur Jambi.
Farial mengatakan, pada tanggal 25 Mei 2007 telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan PLTA di Kabupaten Kerinci dengan kapasitas 2 x 90 megawatt dan juga direncanakan pembangunan PLTU di Kabupaten Bungo dengan kapasitas 2 x 20 mega watt.
“Diharapkan pasokan listrik di provinsi ini akan tercukupi dengan pembangunan pembangkit listrik tersebut,” katanya.
Gubernur Jambi Hasan Basri Agus mengatakan, kondisi ketersediaan energi listrik di provinsi ini memang masih belum terpenuhi secara maksimal, yaitu dari kebutuhan energi sebesar 137 MW, baru terpenuhi 70 MW.
Menurut Hasan, kekurangan daya ini masih dipasok dari sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah, “Namun saya yakin dan percaya, setelah dibangunnya PLTA Kerinci pada akhir tahun 2011 dan selesainya jaringan transmisi dari Betung ke Aur Duri, krisis listrik di Jambi akan segera berakhir, bahkan Provinsi Jambi akan mencapai swasembada listrik,” katanya optimis.
Hasan menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan energi khususnya energi listrik, Provinsi Jambi mempunyai potensi produksi energi yang cukup potensial. Produk energi tersebut antara lain batu bara, gas bumi, minyak bumi, panas bumi dan gas metan.
Pemanfaatan energi ini dilakukan melalui peningkatan produksi dan pemanfaatan batubara dengan melakukan pengembangan PLTU mulut tambang, ekspor dan antar pulau, pemanfaatan briket batu bara dan pengembangan teknologi batu bara.
Sedang untuk menjangkau pelayanan listrik untuk masyarakat di daerah terpencil, Pemerintah Provinsi Jambi beserta PT PLN terus mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) serta Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Untuk PLTMH hingga saat ini telah dibangun delapan unit dengan total kapasitas sebesar 368 KVA, sedangkan untuk PLTS telah mencapai 1.187 unit dengan total daya 5.030 WP.
Sehingga, kata Hasan, rasio elektrifikasi desa di Provinsi Jambi hingga tahun 2010 mencapai 75,2 persen.
Di sisi lain, untuk mendukung pengembangan energi yang berasal dari sumber daya alam (Renewable energy), Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dewan Riset Daerah serta Balitbangda telah merumuskan Kebijakan Strategis Daerah, diantaranya kajian tentang Integrated Electric Power Plant System for Sumatera, Kepri and Bangka Belitung.
Pemerintah Daerahnya, dalam hal program pembangunan infrastruktur energi dan listrik mempunyai arah kebijakan pemulihan pemenuhan kebutuhan tenaga listrik guna menjamin ketersediaan pasokan tenaga listrik, meningkatkan infrastruktur tenaga listrik yang efektif dan efisien dan mengembangkan energi alternatif serta mengoptimalkan penggunaan energi terbaru. (tt)